DIALOG KERUKUNAN UMAT BERAGAMA BAGI GENERASI MUDA
Kamis, 3 Oktober 2024 Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Badang Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melaksanakan “Dialog Kerukunan Umat Beragama Bagi Generasi Muda.” Acara berlangsung dilaksanakan di Balai Jemaat Debora SMA Negeri 4 Palangka Raya. Hadir dalam acara tersebut sebagai Narasumber : 1. Ketua FKUB Prov Kalteng (Pdt. Dr. Maruba Rajagukguk, M.Th), 2. Densus 88 Teritorial Wilayah Kalimantan Tengah, 3. Widyaiswara Muda BPSDM Prov Kalteng (Dr. Stepanus, S.Hut, M.P).
Kerukunan umat beragama merupakan
hal yang penting bagi generasi muda, karena mereka adalah penerus bangsa yang
akan menjadi pemimpin dimasa depan. Generasi muda harus memiliki pemahaman yang
baik tentang pentingnya kerukunan umat beragama, sehingga mereka dapat
menghargai perbedaan dan hidup berdampingan secara harmonis dengan sesamanya.
Dalam kesempatan tersebut dipaparkan
juga beberapa manfaat kerukunan umat beragama bagi generasi muda, di antaranya,
pertama menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. Kerukunan
umat beragama dapat menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. Dengan
adanya kerukunan umat beragama, masyarakat dapat hidup berdampingan secara
damai dan saling menghormati, terlepas dari perbedaan agama yang anut. Kedua, meningkatkan toleransi dan pemahaman antar umat beragama. Kerukunan
umat beragama dapat meningkatkan toleransi dan pemahaman antar umat beragama.
Dengan adanya kerukunan umat beragama, generasi muda dapat belajar untuk saling
memahami dan menghargai perbedaan agama yang mereka anut. Ketiga, mengembangkan rasa kebersamaan dan kesatuan bangsa. Kerukunan
umat beragama dapat mengembangkan rasa kebersamaan dan kesatuan bangsa. Dengan
adanya kerukunan umat beragama, generasi muda dapat merasa menjadi bagian dari
bangsa Indonesia, terlepas dari perbedaan agama yang mereka anut. Keempat, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan. Kerukunan
umat beragama dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan.
Dengan adanya kerukunan umat beragama, generasi muda dapat fokus untuk
membangun bangsa, tanpa harus terpecah belah karena perbedaan agama.
Ditegaskan kembali oleh masing-masing narasumber, “karena
begitu penting untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada
generasi muda sejak dini. Maka nilai-nilai ini dapat ditanamkan melalui
berbagai cara, di antaranya” Pendidikan formal, yaitu
pendidikan yang dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai
kerukunan dan toleransi kepada generasi muda. Sekolah dapat mengajarkan materi
tentang toleransi dan kerukunan beragama kepada siswa-siswinya. Pendidikan informal, yaitu pendidikan yang dapat menjadi
sarana untuk menanamkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi
muda. Orang tua dan lingkungan sosial dapat berperan dalam menanamkan
nilai-nilai tersebut kepada generasi muda. Pembiasaan dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu pribadi yang dapat menjadi sarana untuk menanamkan
nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda. Orang tua dan
lingkungan sosial dapat memberikan contoh perilaku yang mencerminkan
nilai-nilai kerukunan dan toleransi kepada generasi muda.
Dengan
menerapkan nilai-nilai kerukunan dan toleransi, generasi muda dapat menjadi
agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan persatuan bangsa di
Indonesia. (JK)
Posting Komentar
0 Komentar