KUNJUNGAN KASIH KEMENTERIAN AGAMA RI

Sabtu 6 Agustus 2022, Mewakili Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, Direktur Urusan Agama Kristen, Bapak Jannus Pangaribuan, S.H., M.H., melakukan kunjungan kasih ke beberapa gereja di Kalimantan Tengah, diantaranya di GTTK. Petra Palangka Raya, GTTK. Kristus Gembala jalan H. Ikap No. 57 Palangka Raya.

Dalam kunjung Direktur Urusan Agama Kristen hadir mendampingi beliau:

1. Mahai Pratiwi, S.Th., M.Pd.K. (Analis Kebijakan Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI)

2. Pdt. Mimi, S.PAK. (Kabid Bimas Kristen Kanwil Kemenag Kalteng)

3. Pdt. Marice Isman (Kasi Pendidikan Keagamaan Kristen)

4. Pdt. Yusak Supriadi, S.Th. (Komisaris IV GTTK. Wilayah Kalimantan) dan beberapa hamba Tuhan. Kunjungan Direktur Urusan Agama Kristen merupakan program kerja Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, sekaligus bersilaturahi dengan hamba-hamba Tuhan dan jemaat.


Pdt. Yusak Supriadi, S.Th. (Komisaris IV GTTK. Wilayah Kalimantan) dalam sambutannya menyampaikan “Terima kasih sudah dikunjung Direktur Urusan Agama Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia. Ini salah satu tonggak bersejarah bagi kami mendapat perhatian yang luar biasa dan apresiasi yang sangat mengesankan, sekali lagi terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Jannus Pangaribuan.”

Ditambahkan beliau “Keberadaan Gereja Tabernakel Tubuh Kristus Komisaris IV wilayah Kalimantan, khusus di Kalteng-Kalsel sudah ada 23 cabang pelayanan GTTK yang tersebar dibeberapa Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Sekarang masih berlanjut dalam pengembangan pelayanan yang dilayani oleh para hamba-hamba Tuhan bersama jemaat.”

Dalam kesempata yang sama, Direktur Urusan Agama Kristen, Bapak Jannus Pangaribuan, S.H., M.H., mengungkapkan “Nilai-nilai yang ada di gereja merupakan aras nasional dan ini kekayaan dari sisi jumlah, merupakan kualitas menjadi parameter sebenarnya. Sangat perlu memahami situasi, dapat berbuat untuk berubah yang berdampak. Artinya dari kehadiran gereja sungguh berdampak bagi umat Tuhan.”

“Berbagai persolan menjadi energi bagi kita untuk memenuhi esensial. Jangan hanya rutinitas tetapi harus menjadi yang seharusnya. Nyata boleh terasa bukan hanya identitas. Lakukan semua pelayanan dengan spirit, boleh kita melakukan pelayanan tapi bukan suatu menjadi kesombongan.” Imbuh beliau disela-sela sambutannya. (J.K.)
















Posting Komentar

0 Komentar